ADMIN MOHON MAAF JIKA BLOG INI JARANG UPDATE DIKARENAKAN BANYAK TUGAS SEKOLAH YANG HARUS DIKERJAKAN ADMIN TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG ∫ Salam Admin

Selasa, 19 April 2011

Kepemimpinan


Bookmark and Share


A. Pendahuluan

Pada era globalisasi ini, terjadi persaingan yang sangat tajam di segala bidang, termasuk dalam dunia pendidikan baik di dalam negeri maupun internasional. Agar suatu organisasi atau perusahaan dapat berkembang paling tidak dapat bertahan, maka perusahaan atau organisasi tersebut harus mampu menghasilkan produk barang atau jasa yang bermutu unggul yang dapat bersaing dan memberi kepuasan terhadap pelanggan.
Suatu organisasi atau perusahaan dapat mencapai tingkat mutu apabila memiliki kinerja yang unggul. Kinerja yang unggul dari sebuah organisasi atau perusahaan dapat diperoleh jika memiliki sistem manajemen yang unggul juga. Dengan demikian mutu terpadu menjadi pandangan bagi organisasi atau perusahaan yang menjalankannya. Pertanyaannya bagaimana membangkitkan keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Salah satu faktor yang menentukan mutu dalam sebuah institusi organisasi atau perusahaan adalah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan tertentu dapat menghantarkan institusi pada revolusi mutu. Signifikansi kepemimpinan untuk melakukan transformasi TQM tidak boleh diremehkan. Tanpa kepemimpinan, proses peningkatan pada semua level institusi tidak dapat diwujudkan. Komitmen terhadap mutu adalah keutamaan bagi seorang pemimpin karena TQM adalah proses atas ke bawah (top-down).

B. Definisi Kepemimpinan

Geprge R. Terry menyatakan bahwa kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri orang perorangan atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin.
Jadi keberhasilan seorang pemimpin tergantung dari kecakapan berinteraksi, komunikasi dan keteladanan.


C. Posisi Kepemimpinan Di Dalam Sistem Manajemen
Gambar berikut memperlihatkan komponen system perspektif manajemen dari Malcolm Baldrige Awar Program.

Sistem manajemen Malcolm Baldrige
Gambar di atas adalah sistem perspektif untuk mengelola kinerja organisasi dalam mencapai keunggulan. Dari atas ke bawah, kerangka memiliki tiga unsur dasar- Profil Organisasi, sistem operasi, dan sistem dasar (Pengukuran, Analisa, dan Pengetahuan Manajemen).
Profil Organisasi adalah konteks untuk menetapkan bagaimana cara organisasi beroperasi. Lingkungan organisasi, hubungan kerja utama, tantangan strategis dan kelebihan-kelebihan organisasi berfungsi sebagai suatu panduan menyeluruh untuk sistem manajemen kinerja organisasi.
Sistem operasi (bagiam tengah gambar) terdiri dari enam Kategori yang mendefinisikan operasi organisasi dan hasil yang dicapai.
• Triad Kepemimpinan, Perencanaan Strategis, dan Customer Focus menekankan pentingnya fokus kepemimpinan pada strategi dan pelanggan. Para pemimpin senior menetapkan arah organisasi dan mencari peluang untuk masa depan organisasi.
• Hasil tiga serangkai-Workforce Focus, Process Management, dan Hasil-berfokus pada tenaga kerja dan proses utama yang menyelesaikan pekerjaan organisasi yang menghasilkan hasil kinerja organisasi secara keseluruhan.
• Semua tindakan berorientasi pada hasil.
• Panah horizontal di tengah kerangka menghubungkan dua triad adalah suatu hubungan yang penting bagi keberhasilan organisasi dan menunjukkan pentingnya umpan balik dalam sistem manajemen kinerja yang efektif.
• Sistem dasar (bagian bawah gambar) terdiri dari Pengukuran, Analisis, dan Knowledge Management, yang sangat penting untuk manajemen berbasis sebuah fakta dan sistem berbasis pengetahuan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing.

Signifikasi kepemimpinan untuk melakukan transformasi TQM tidak boleh diremehkan, tanpa kepemimpinan proses peningkatan di semua tingkat institusi tidak dapat dilakukan dan diwujudkan. Komitmen terhadap mutu harus diutamakan bagi seorang pemimpin, karena TQM adalah proses dari atas ke bawah (top –down).

D. Peranan Kepemimpinan
Para pemimpin senior harus dapat menetapkan arah dan menciptakan upaya yang fokus kepada pelanggan, nilai organisasi yang jelas dan nyata, serta memiliki harapan yang tinggi. Arah kepemimpinan, nilai dan harapan harus seimbang dan sesuai dengan keinginan dari semua stakeholder.
Seorang pemimpin harus memastikan terciptanya : strategi, sistem dan metode untuk meraih kinerja yang unggul, mendorong inovasi dan membangun pengetahuan dan kemampuan organisasi yang dipimpinnya. Nilai dan strategi yang telah ditetapkan tersebut harus bisa menjadi panduan/pegangan bagi setiap aktifitas dan keputusan yang dibuat di perusahaan.
Para pemimpin senior harus mampu menjadi inspirator dan motivator bagi lingkungan kerjanya dan menjadi pendorong bagi karyawannya untuk mau belajar dan berkembang, berinovasi dan berkreasi.
Para pemimpin senior bertanggung jawab kepada Badan Pengelola Perusahaan atau institusi (organization’s governance body), atas setiap tindakan dan kinerja organisasi yang dipimpinnya. Pada akhirnya Badan Pengelola Perusahaan bertanggung jawab pada semua stakeholder untuk setiap tindakan, etika, visi dan kinerja perusahaan serta para pemimpin seniornya.
Para pemimpin senior harus dapat menjadi teladan (panutan) melalui: tingkah laku dan etikanya, serta keterlibatannya pada perencanaan, komunikasi yang dijalankan, pengarahan, membangun kepemimpinan masa depan, evaluasi kinerja perusahaan dan apresiasi terhadap karyawan. Sebagai teladan, pemimpin harus bisa memacu terciptanya etika, nilai dan harapan sekaligus membangun kepemimpinan, komitmen dan program-program untuk seluruh organisasi.

E. Teknik Kepemimpinan

Rachman (2002:60-67) memberikan enam macam teknik kepemimpinan sebagai berikut:

1) Teknik Pematangan atau Penyiapan Pengikut
Dalam melakukan teknik pematangan atau penyiapan pengikut yang harus dilakukan oleh sorang pemimpin diupayakan melalui teknik penerangan yang dimaksudkan untuk memberikan keterangan yang jelas dan faktual kepada orang-orang sehingga mereka memiliki pengertian yang lebih jelas dan mendalami mengenai sesuatu hal yang menyebabkan timbulnya keimanan untuk mengikuti pemimpin sesuai dengan rasa hati dan akalnya. Dalam memberikan penerangan seorang pemimpin harus memperhatikan segi-segi yang tepat dalam diri dan lingkungan bawahannya yaitu pendidikan, pengetahuan, adat istiadat, dan alam pikiran bawahannya.


2) Teknik Hubungan Antar Manusia

Teknik hubungan antar manusia yaitu upaya pemimpin yang dilakukan terhadap bawahannya untuk memahami dan mendalami persepsi para bawahannya baik yang menyangkut perannya dalam proses pencapaian tujuan organisasi maupun kepentingan-kepentingannya.

3) Teknik Menjadi Teladan
Teknik menjadi teladan pada prakteknya menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia yang masih berorientasi ke atas masih kuat. Keteladanan pemimpin sangat mempengaruhi bawahannya. Hakekat pemberian teladan ini ditujukan untuk mewujudkan dalam perbuatan yang sifatnya larangan anjuran dan keharusan.

4) Teknik Persuasi dan Pemberian Perintah
Teknik persuasi atau ajakan dilakukan dengan lunak sehingga orang-orang yang diajaknya itu bersedia mengikuti pemimpin dengan kemauan sendiri. Teknik pemberian perintah yaitu menyuruh orang yang diberi perintah untuk melaksanakan sesuatu.

5) Teknik Komunikasi yang Tepat
Teknik komunikasi yang tepat yaitu menyampaikan suatu maksud kepada pihak lain baik dalam rangka penerangan, persuasi dari perintah dan maksud itu diterima oleh si penerima sama dengan maksud pengirim
.
6) Teknik Penyediaan Fasilitas
Teknik penyediaan fasilitas upaya bagi terselenggaranya proses pencapaian tujuan dalam organisasi, pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin jauh sebelum organisasi tersebut melaksanakan karena penyediaan fasilitas berupa instrument atau alat bagi proses tersebut.

F. Perilaku Kepemimpinan
Berdasarkan teori kontingensi (life cycle theory) yang dikenal dengan teori situasi, perilaku kepemimpinan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan situasi. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mendiagnosa suatu situasi. Dengan demikian pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan kepemimpinannya dengan situasi yang dihadapi.
Situasi yang dimaksud meliputi waktu, tuntutan pekerjaan, kemampuan bawahan, iklim organisasi, harapan dan kemauan atasan, teman sejawat dan bawahan.
Sejauh mana seorang pemimpin harus memperhatikan situasi, sangat tergantung dari tingkat kedewasaan bawahan yang berbeda satu dengan yang lain tergantung tugas-tugas tertentu, fungsi dan tujuan yang hendak dicapai.
Berikut ini adalah indikasi tingkat kedewasaan bawahan yaitu;
1) Memiliki tujuan, kemampuan untuk merencanakan dan mencapai tujuan.
2) Memiliki rasa tanggung jawab dalam arti memiliki kemauan dan kemampuan.
3) Memiliki pendidikan dan pengalaman
4) Memiliki kemauan dan pengalaman teknis dalam melaksanakan tugas, percaya diri dan harga diri.
Jadi teori kontingensi menyatakan bahwa kepemimpinan cenderung berbeda-beda seuai dengan situasi dan tergantung dari tingkat kedewasaan bawahan.
Ada empat perilaku kepemimpinan sebagai berikut;
1) Direktif, seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan perintah. Petunjuk dan pengawasan.
2) Konsultatif, pemimpin yang cenderung melakukan komunikasi dua arah dan memberikan kesempatan terhadap bawahan untuk menyampaikan keluhan dan perasaan.
3) Partisipatif, pemimpin makin mendengar secara intensif terhadap bawahan, menciptakan komunikasi dua arah yang makin meningkat, dan dalam mengambil keputusan selalu memperhatikan bawahan.
4) Delegatif, pemimpin memberikan wewenang kepada bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan kewenangannya, sebab bawahan dianggap lebih memiliki kecakapan dan terpercaya untuk memikul tanggung jawab.

G. Kriteria keberhasilan

Untuk mengetahui apakah seorang pemimpin berhasil dalam melaksakan tugas dan fungsinya dengan baik, ada beberapa indikasi, yaitu:
1. Dinamika organisasi
Organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan, kaitanya dengan keberhasilan kepemimpinan seseorang dalam memimpin organisasi dapat dilihat melalui berbagai indikasi sebagai berikut :
a. Penampilan kelompok;
b. Pencapaian tujuan kelompok;
c. Berlangsungnya hidup kelompok;
d. Pertumbuhan kelompok;
e. Kesiagaan kelompok;
f. Kemampuan menyelesaikan krisis.
2. Pengaruh pemimpin
Pengaruh atau kewibawaan pemimpin sangat menentukan keberhasilan. Seorang pemimpin yang berhasil, dapat dilihat melalui berbagai indikasi, yaitu :
a. Apakah pemimpin meningkatkan rasa kebersamaan kelompok , kerjasama anggota, motivasi bawahan, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, pemecahan konflik diantara bawahan;
b. Apakah pemimpin menaruh perhatian terhadap efisiensi tenaga ahli yang ada, pengaturan kegiatan, akumulasi dari berbagai sumber, kesediaan dari kelompok untuk menghadapi perubahan dan krisis; dan
c. Apakah pemimpin mampu meningkatkan kualitas kerja, menciptakan rasa percaya diri para bawahan, dan menghasilkan kecakapan bawahan dan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan kejiwaan pengembangan bawahan.
3. Sikap bawahan terhadap atasan
Bawahan pada kehidupan organisasi pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang pemimpin. Sebab kepemimpinan itu sendiri pada dasarnya merupakan proses interaksi antara pemimpin dan bawahan dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu keberhasilan seorang pemimpin akan dapat diukur dari sikap bawahan terhadap pemimpin itu sendiri, melalui indikasi berikut:
a. Apakah bawahan merasa puas terhadap pimpinan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan hal-hal yang diharapkan bawahan;
b. Apakah bawahan merasa senang terhadap atasanya, menghormati dan kagum;
c. Apakah bawahan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan perintah atau sebaliknya melawan atau bawahan tidak memperhatikan atau menyabot perintah atasan.
Sehubungan dengan adanya tiga buah pertanyaan diatas, ada beberapa perangkat gejala sikap bawahan terhadap kepemimpinan atasan, yaitu :
a. Ketidakhadiran atau absensi,
b. Perbuatan semaunya,
c. Kesedihan,
d. Keluhan terhadap atasan,
e. Permintaan pindah,
f. Sikap lambat,
g. Pemogokan,
h. Kejadian-kejadian yang sengaja menyabot peralatan dan fasilitas pelayanan,
i. Sikap permusuhan terhadap atasan.


Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Semampu saya, saya berusaha membangun budaya berkomentar yang positif di blog ini dengan selalu membalas komentar juga dengan cara yang positif, santun dan menghargai. :)

DonkeyMails.com: No Minimum Payout adf.ly - shorten links and earn money!

VIDEO

MAAF BELUM SEMPAT TERISI

RECENT POSTS

POPULAR POSTS

MAAF BELUM SEMPAT TERISI
 

ARCTURUS Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha